Friday, January 3, 2014

Welcome to City of Heroes in Surabaya (Part II)

Nach rekan-rekan Blogger semuanya, beberapa waktu yang lalu kita sudah membahas beberapa lokasi objek wisata yang ada di Kota Surabaya.
Sekarang saatnya untuk kita lanjutkan lagi lokasi-lokasi Objek Wisata yang ada di sekitaran Kota Surabaya yang rekan-rekan Blogger harus ketahui.

Check It Now....



MASJID DAN MAKAM SUNAN AMPEL, SURABAYA

Masjid Ampel
Masjid Sunan Ampel terletak di kelurahan Ampel, kecamatan Semampir, Kota Surabaya, Propinsi Jawa Timur. Masjid ini dibangun pada tahun 1421 oleh Raden Achmad Rachmatullah atau yang lebih dikenal dengan nama Sunan Ampel. Sebagai salah satu dari Walisongo, beliau adalah figur yang alim, arif, dan bijaksana.

Menurut Encyclopedia Van Nedelandesh Indie, beliau datang dari Champa, negeri yang terletak di Kamboja. Tapi, menurut Raffles, Champa terletak di Aceh yang kini bernama Jeumpa. Menurut silsilah, Sunan Ampel merupakan anak dari Maulana Malik Ibrahim, sementara kakek beliau berasal dari Samarkand, Uzbekistan, Asia Tengah.
Halaman Masjid
Pada saat Sunan Ampel tiba di Jawa, Raja Majapahit memberinya tempat untuk berdakwah sekaligus menetap di Ampel Dento (Surabaya). Ketika wafat pada tahun 1481, beliau dikebumikan di dekat Masjid Sunan Ampel. Sampai saat ini, banyak orang datang untuk berdoa di makam beliau yang terletak di sebelah barat masjid.
Makam Sunan Ampel
Masjid ini dibuat dengan kecermatan. Lima pintu gerbang mengelilingi masjid ini sebagai simbol Rukun Islam. Pintu gerbang pertama diberi nama "Gapura Munggah" merupakan simbol Rukun Islam yang kelima yaitu Haji - wajib berhaji jika mampu. Di dekat sini terdapat pasar yang mirip pasar seng di Arab. Setelah melewati lorong pasar, sobat akan menemukan "Gapuro Poso" (puasa), menggambarkan kewajiban kaum muslim untuk berpuasa.
Melewati Gapuro Poso, sampailah di halaman masjid. Setelah menunaikan ibadah sholat, Gapuro Ngamal akan bisa sobat temukan. Gapura ini mengingatkan umat muslim untuk berzakat. Disini sobat bisa bersedekah untuk biaya perawatan masjid. Tak jauh dari situ terlihat Gapuro Madep. Di bagian kanan gapura ini terdapat makam Mbah Shanhaji yang dulunya menentukan kiblat masjid Sunan Ampel. Makna gapura ini adalah pelaksanaan shalat lima waktu. Terakhir, ketika memasuki makam, terdapat Gapuro Paneksen yang menggambarkan kalimat syahadat. Penuh makna bukan?

JALAN KEMBANG JEPUN SURABAYA


Sejak abad ke XIX Surabaya sudah memiliki pusat kota yang terkenal sampai dimana-mana yaitu Kembang Jepun. Pada saat itu Kembang Jepun sudah merangkap dua fungsi sekaligus. Sebagai pusat perputaran uang sekaligus downtown. Di abad berikutnya peranan Kembang Jepun sebagai "Wall Street" belum berubah, tapi Kembang Jepun sebagai down Town sudah digeser oleh Tunjungan. Dan di abad XXI peranan Tunjungan sudah digeser pula oleh Mall-mall modern di berbagai sudut kota.

Jaman memang selalu berubah. Kadang berubah samasekali, kadang hanya berputar seperti roda pedati. "Tenggelamnya" Kembang Jepun dan disusul dengan Tunjungan, menyebabkan Surabaya sebagai kota telah kehilangan ikon-ikonnya yang penting.

Itulah sebabnya, diciptakan Kembang Jepun sebagai ikon baru kota Surabaya. Maka kalau di kota-kota besar di dunia selalu mempunyai bagian kota yang khas sebagai pusat kya-kya (walkstreet), Surabaya dengan Kembang Jepun yang baru juga akan memilikinya. Dan menamakannya dengan "Pusat Kya-kya Kembang Jepun (PKKJ Surabaya)".
Kya-Kya berasal dari bahasa Cina yang berarti jalan-jalan. Pemilihan nama tersebut karena Pemkot Surabaya berharap kawasan Jepun bisa semarak di malam hari. Dipilihnya nama Kya-Kya karena kawasan Kembang Jepun juga dikenal sebagai kawasan Pecinan. Bahkan, berdasarkan catatan sejarah, Jepun sudah menjadi kawasan yang paling sibuk sejak zaman Hindia Belanda. Tak jauh dari Kembang Jepun, ada jembatan merah yang terkenal itu.



 JEMBATAN MERAH SURABAYA (Bahasan ke-2)


Jembatan Merah Surabaya merupakan salah satu monumen sejarah di Surabaya, Jawa Timur yang dibiarkan seperti adanya: sebagai jembatan. Jembatan yang menjadi salah satu judul lagu ciptaan Gesang ini, semasa zaman VOC dahulu dinilai penting karena menjadi sarana perhubungan paling vital melewatiKalimas menuju Gedung Keresidenan Surabaya, yang sudah tidak berbekas lagi.
Kawasan Jembatan Merah merupakan daerah perniagaan yang mulai berkembang sebagai akibat dari Perjanjian Paku Buwono II dari Mataram dengan VOC pada 11 November 1743. Dalam perjanjian itu sebagian daerah pantai utara, termasuk Surabaya, diserahkan penguasaannya kepada VOC. Sejak saat itulah Surabaya berada sepenuhnya dalam kekuasaan Belanda. Kini, posisinya sebagai pusat perniagaan terus berlangsung. Di sekitar jembatan terdapat indikator-indikator ekonomi, termasuk salah satunya Plaza Jembatan Merah.
Perubahan fisiknya terjadi sekitar tahun 1890-an, ketika pagar pembatasnya dengan sungai diubah dari kayu menjadi besi. Kini kondisi jembatan yang menghubungkan Jalan Rajawali dan Jalan Kembang Jepun di sisi utara Surabaya itu, hampir sama persis dengan jembatan lainnya. Pembedanya hanyalah warna merah.
sumber: wikipedia

Berikut ini ada beberapa foto Jembatan Merah Surabaya (Tempat Wisata Di Surabaya)

Tempat Wisata Di Surabaya - Jembatan Merah 1

Tempat Wisata Di Surabaya - Jembatan Merah 2
Tempat Wisata Di Surabaya - Jembatan Merah 3
Tempat Wisata Di Surabaya - Jembatan Merah 4
Tempat Wisata Di Surabaya - Jembatan Merah 5
     

 PANTAI RIA KENJERAN SURABAYA (Bahasan ke-2)

 Pantai ini terletak di kecamatan Kenjeran, kota Surabaya, sekitar 9 km dari pusat kota. Nama kenjeran memang diambil dari nama wilayah setempat. Disini para pengunjung pantai dapat bersantai sambil menikmati keindahan alam dan deburan ombak. Pada hari libur Pantai ini selalu ramai pengunjung. Banyak wisatawan lokal khususnya dari Surabaya yang menghabiskan waktu liburan disini. Banyak juga wisatawan dari luar kota yang singgah untuk berwisata di Pantai Kenjeran Surabaya.

Pantai Kenjeran juga menyediakan sarana bermain anak-anak, taman yang asri dan pemandangan bebatuan yang sangat memanjakan mata. Selain itu pengunjung juga bisa menikmati makanan khas Surabaya, seperti Lontong balap, lontong kupang, sate kerang, dan sebagainya. Disini pengunjung juga akan menemui berbagai ikan segar, ikan asin, kerupuk udang, dan berbagai cindera mata khas Surabaya yang cantik hasil dari Industri rumah tangga. Dipantai ini pengunjung juga dapat melihat megahnya Jembatan Suramadu.


PEMBAGIAN PANTAI KENJERAN


Pantai Kenjeran dibagi menjadi dua bagian, Pantai Kenjeran Lama dan Pantai Kenjeran Baru. Masing-masing wilayah mempunyai fungsi yang berbeda :

PANTAI KENJERAN LAMA
Di Pantai Kenjeran lama para pengunjung bisa melakukan kegiatan seperti :
  • Menikmati keindahan Panorama Pantai
  • Berlayar
  • Memancing
  • Berenang
  • Membeli ikan segar

PANTAI KENJERAN BARU
Di New Kenjeran Beach atau Pantai Kenjeran baru para pengunjung bisa :
  • Melakukan kegiatan olahraga seperti Tenis, Balap Motor, Gokart, Pacuan Kuda
  • Berenang
  • Memancing
  • Taman Bermain
  • Tempat Ibadah
Foto-Foto Pantai Ria Kenjeran






 

KLENTENG SANGGAR AGUNG, SURABAYA


Klenteng Sanggar Agung atau Klenteng Hong San Tan candi klenteng untuk jemaat Tri Darma, yaitu Buddha, Tao dan Kong Hu Cu. Klenteng ini terletak di Jalan Sukolilo no 100, Pantai Kenjeran.

Seperti klenteng lain yang biasa kita temukan, Klenteng Sanggar Agung memiliki design dan atmosfir khas dan memiliki bentuk bangunan yang unik dan menakjubkan.
Bagian dalam klenteng merupakan bagian yang indah, dimana terdapat patung Dewe Kwan Im Pouw Sat dan empat pelindungnya. Ada juga 2 patung naga di setiap sisi patung dewi Kwan Im dengan panjang masing-masing 6 M. Sedangkan patung Kwan Im sendiri memiliki tinggi sekitar 20 m dan tampak indah layaknya sebuah karya seni. Patung Kwan Im dibangun setelah kurang dari 2 tahun dari kuil dibangun.

Para pengunjung yang datang ke kuil ini tidak hanya datang dari para jemaat, tetapi juga dari mereka yang ingin mengunjungi dan melihat klenteng ini atau yang ingin menggambil gambar. Klenteng Sanggar Agung kini menjadi sebuah obyek wisatadi kawasan pantai Kenjeran di Surabaya.

Klenteng Sanggar Agung Candi menjadi lebih ramai ketika Tahun Baru Imlek telah datang, waktu dimana masyarakat etnis Tionghoa merayakan acara tahun baru mereka. Keberadaan Sanggar Agung menjadi lebih menarik karena lokasi klenteng ini terletak di atas laut.

Awal mula pendirian klenteng ini adalah sebuah kelanjutan dari keluarga Loe Kim Soen, yaitu pendiri dan ayah dari Soetiadji Yudo, yang adalah pemimpin Sanggar Agung. Candi ini diresmikan pada tahun 1999, tepatnya pada Tahun Baru Imlek.

RUMAH BATIK, SURABAYA


Batik adalah warisan tradisional yang sangat berharga dan menjadi salah satu ikon yang identik dari Indonesia. Setiap daerah memiliki ke-khas-an dari masing-masing batiknya dan yang melambangkan karakteristik dari masing-masing suku di Indonesia, dimana mengacu pada keanekaragaman.
Kita bisa mendapatkan banyak hal yang bisa diungkap dari selembar kain batik, karena bisa menunjukkan sebuah cerita atau bahkan doa. Batik saat ini tidak hanya diterapkan pada kain, tetapi juga memiliki nilai modernisasi untuk diterapkan pada alat-alat rumah tangga atau bahkan pada interior rumah.

Rumah Batik Surabaya memiliki semua keanekaragaman tersebut dalam setiap produk batik yang ditawarkan. Rumah Batik Surabaya ini terletak di jalan Tambak Dukuh I No. 4 Surabaya dan banyak dikunjungi oleh mereka yang senang dan menghargai batik sebagai karya yang istimewa. Rumah Batik Surabaya buka pada hari Senin sampai Jumat pukul 08.00 - 20.00 WIB. Sedangkan hari Sabtu - Minggu buka mulai pukul 08.00 - 19.00 WIB.

Dalam Rumah Batik Surabaya ini, terdapat beragam koleksi batik dari 16 kabupaten yang memiliki ragam dan corak tersendiri pada setiap daerahnya. 16 Kabupaten tersebut diantaranya adalah Batik Sumenep, Pamekasan, Sampang, Bangkalan, Surabaya, Sidoarjo, Lamongan, Tuban, Pasuruan, Malang, Batu, Jombang, Kediri, Pacitan, Banyuwangi, Jember, Tulungagung.
     

MUSEUM WR. SOEPRATMAN,  SURABAYA


Wage Rudolf Soepratman adalah pencipta lagu kebangsaan Indonesia, Indonesia Raya. Dia dilahirkan pada Senin 9 Maret, 1903 di Jatinegara Jakarta. Beliau adalah seorang Muslim yang tidak mengikuti organisasi politik apapun. Pada bulan Oktober 1928 di Jakarta,diadakan sebuah Kongres Pemuda yang melahirkan 'Sumpah Pemuda'. Pada malam penutupan kongres, pada tanggal 28 Octobers 1928, Supratman memperdengarkan lagu ciptaannya secara instrumental di depan para peserta. Waktu itu merupakan pertama kalinya lagu Indonesia Raya ini bergema di depan publik. Semua partisipan terkejut mendengarnya. Setelah itu, Lagu Indonesia Raya selalu tidak pernah ketinggalan untuk dibawakan di setiap kongres yang berlangsung. Lagu ini merupakan perwujudan dari keinginan bersama untuk sebuah kemerdekaan.

Untuk mengenang jasa WR Soepratman, kita dapat mengunjungi Museum WR. Soepratman di Jalan Tambaksari Surabaya. Di Museum WR. Soepratman ini bisa dilihat tulisan asli WR Soepratman ketika ia membuat lagu Indonesia Raya pada saat pertama, dan juga biola historis yang menemaninya saat membuat beberapa lagu kebangsaan.

Lokasi Museum WR. Soepratman ini juga berdekatan dengan makam beliau yang meninggal pada 17 Agustus 1938. Sejak menciptakan lagu kebangsaan Indonesia Raya, Beliau banyak di buru oleh pihak Belanda, dan hal ini membuat beliau sakit-sakitan.
Lagu terakhir yang beliau ciptakan berjudul Matahari Terbit, dan karena lagu itu pulalah, Beliau di penjara di Kalisosok dan pada akhirnya meninggal.
Pada 26 Juni 1959, Pemerintah Regulasi 44 mengumumkan bahwa Indonesia Raya adalah lagu kebangsaan Indonesia.

JEMBATAN PETEKAN,  SURABAYA

Jembatan Petekan adalah sebuah jembatan tua dan merupakan salah satu warisan bersejarah dari jaman Belanda. Jembatan ini terletak di bagian utara Ujung Surabaya. Jembatan ini tadinya dipakai sabagai saranan penyebrangan antara Sungai Kalimas dan Selat Madura.
Dinamakan Petekan karena diambil dari kata dalam bahasa Jawa, Petek, yang artinya di pencet atau di tekan. Dengan kata lain Jembata Petekan adalah jembatan layang yang akan terbuka bila ada kapal di bawahnya melintas.
Tadinya, oleh pihak Belanda jembatan ini bernama Ophaalbrug dan di bangun sekitar tahun 1900an, oleh NV Braat and Co. Jembatan itu didesign sebagai jembatan gantung yang bisa dinaik-turunkan, karena saat itu Sunga Kalimas menjadi jalur transportasi utama perahu dan kapal tradisional yang membawa barang ke kawasan perdagangan di Kembang Jepun.
     
     

GEDUNG PTPN XI,  SURABAYA


PT. Perkebunan Nusantara XI, umumnya dikenal sebagai PTPN XI (Persero), adalah salah satu perusahaan BUMN) yang melibatkan bisnis di perkebunan tebu, dimana menghasilkan gula sebagai produk utama dan molase dalam bentuk alkohol dan spiritus.
Dalam perkembangannya, unit-unit usaha di bawah PT. Perkebunan Nusantara XI terdiri dari 17 pabrik gula,1 pabrik spiritus dan alkohol, 1 pabrik karung goni dan 4 rumah sakit.
Sejarah perusahaan ini dimulai dengan nasionalisasi perusahaan perkebunan asing yang dimiliki oleh kolonial Belanda oleh pemerintah Indonesia pada tahun 1958 untuk menjadi Perusahaan Perkebunan Negara.
Di tangan Belanda, perusahaan ini awalnya bernama Handelsvereeniging Amsterdam, terletak di Jl. Merak No. 1 Surabaya dan dibangun pada tahun 1920-1925 oleh arsitek terkenal di Batavia, Hulswit, Fermont & Ed. Cuypers.
Gedung ini merupakan satu gedung yang terbesar di Surabaya pada jamannya, dimana menghabiskan 3000 m3 beton dalam pembangunannya dan masih kokoh terpelihara sampai saat ini.


MONUMEN TNI-AL LOKA JALA CRANA, SURABAYA 

Pada awal mulanya, Museum Loka Jala Crana dibangun pada 19 September 1969 dengan nama Museum Angkatan Laut, yang disahkan oleh Ibu R Mulyadi. Sesuai dengan namanya, museum angkatan laut didedikasikan untuk kadet angkatan laut dan sebagai pembelajaran dalam hal sejarah. Dengan berjalannya waktu, museum ini berubah nama menjadi Museum TNI-AL pada tanggal 10 Juli 1973. Akhirnya, pada perubahan terakhir museum ini sudah berubah menjadi Museum Angkatan Laut Loka Jala Crana pada tanggal 6 Oktober 1979.
Museum Loka Jala Crana ini terletak di Morokrembangan, di Kecamatan Krembangan, Surabaya dan di bawah naungan Akademi Angkatan Laut dan Komando, Pendidikan & Pengembangan Angkatan Laut untuk tentara, petugas dan sersan.
Museum ini mengingatkan sejarah tentang Angkatan Laut, yaitu tentang Revolusi Fisik, ditambah lagi museum ini memiliki koleksi yang berhubungan dengan revolusi, termasuk kapal perang dengan meriam, pesawat, helikopter, Tank Amfibi PT 76, bidang artileri dan pertahanan udara, senjata api; dari pistol kuno laras panjang sampai otomatis yang mungkin tidak dapat ditemukan di tempat lain. Selain itu, ada juga miniatur kapal perang KRI yang lengkap dengan bingkai cerminnya. Miniatur ini dibuat sesuai dengan armada asli yang digunakan untuk memperkuat Republik Indonesia.
Setelah itu, terdapat juga replika kapal Dewaruci yang terkenal, dimana kapal aslinya masih beroperasi sampai sekarang. Kapal ini difungsikan untuk melatih kadet untuk berlayar selama berbulan-bulan, sebelum akhirnya mereka di tugaskan di lautan lepas.
Keberadaan Museum Al Loka Jala Crana ini ibarat sebuah album kenangan yang berisi tentang perjuangan Angkatan Laut Indonesia yang berjuang mempertahankan wilayah nusantara.

PELABUHAN TANJUNG PERAK, SURABAYA


Tanjung Perak merupakan pelabuhan tersibuk kedua di Indonesia setelah Tanjung Priok di Jakarta. Pelabuhan ini juga menjadi pelabuhan utama di wilayah Indonesia Timur.
Pada awal mulanya, untuk meningkatkan arus lalu lintas perdagangan, kargo dan transportasi, fasilitas yang tersedia di Pelabuhan waktu itu tidak memadai. Oleh karena itu pada tahun 1875 Ir. W. de Jonght merencanakan untuk membangun Tanjung Perak untuk kegiatan bongkar muat tanpa menggunakan tongkang dan perahu. Sayangnya, rencana ini ditolak karena membutuhkan banyak dana.
Baru pada 10 tahun pertama di abad 20, W.B. Van Goor membuat rencana, untuk menekan kapal-kapal samudra untuk bersandar lebih dekat ke kade. Setelah tahun 1910, pembangunan Pelabuhan Tanjung Perak pun dimulai.
Selama dilaksanakan pembangunan, ternyata banyak sekali permintaan untuk menggunakan kade yang belum seluruhnya selesai itu, dengan demikian maka dilaksanakanlah perluasannya. Sejak saat itulah, Pelabuhan Tanjung Perak telah memberikan suatu kontribusi yang cukup besar bagi perkembangan ekonomi dan memiliki peranan yang penting tidak hanya bagi peningkatan lalu lintas perdagangan di Jawa Timur tetapi juga di seluruh Kawasan Timur Indonesia.

 STASIUN KERETA API SEMUT,  SURABAYA


 Stasiun Semut, atau nama resminya Stasiun Surabaya Kota, terletak di Bongkaran, kecamatan Pabean Cantikan, Surabaya. Tepatnya berlokasi di sebelah utara Stasiun Surabaya Gubeng.

Sesuai dengan sejarahnya, Stasiun Surabaya Kota di bangun bersamaan dengan jalur kereta api Surabaya, Malang dan Pasuruan juga di bangun pada tahun 1870an, dan stasiun ini diresmikan pada tanggal 16 Mei 1878.
Pada awalnya, stasiun ini di bangun untuk kepentingan mengangkut hasil bumi dan perkebunan dari daerah pedalaman Jawa Timur, khususnya Malang ke palabuhan Tanjung Perak. Dengan semakin meningkatnya aktifitas dalam penggunaan kereta api, stasiun ini mengalami perluasan seperti yang terlihat sampai hari ini pada 11 November 1911.

Stasiun kereta api ini ditetapkan sebagai cagar budaya oleh walikota Surabaya dan ditetapkan sebagai bangunan yang harus dipertahankan bersama 60 bangunan lainnya di kota Surabaya.




 STASIUN KERETA API PASAR TURI,  SURABAYA 


DStasiun Kereta Api Pasar Turi terdapat sebuah Monumen Kereta Api B1239 dimana Kereta tersebut adalah merupakan perninggalan zaman Belanda dahulu.

Keluar dari bangunan Stasiun Pasar Turi, di pelataran depan Anda akan lihat sebuah tram yang dijadikan monumen. Tram berkode B1239 tersebut merupakan peninggalan zaman belanda. Tram ini dulunya milik Joana Stoomtram Maatschappij (SJS), sebuah perusahaan kereta api swasta di Semarang.

Tram ini buatan pabrik Wekspoor di Belanda dan mulai beroperasi sejak 1903. Tram ini menggunakan kayu bakar sebagai bahan bakarnya dan mampu melaju sampai 25 km/jam. Di tahun 1900-an itu, tram menjadi alat transportasi favorit baru bagi masyarakat. Menggantikan alat transportasi tradisional seperti kuda dan pedati. Namun pada tahun 1970-an, tram ini pun pensiun karena tak mampu bersaing dengan alat transportasi darat lainnya.

Sebelum dipajang di depan Stasiun Pasar Turi, tram B1239 ini dulunya dimonumenkan di depan kantor Eksploitasi Timur Daop 8—sekarang di sebelah barat Pasar Atom—sejak tahun 1970-an. Namun berhubung tempat itu dijadikan bangunan toko pada sekitar tahun 1980-an, maka tram ini pun dipindahkan ke Stasiun Pasar Turi. Yang menarik lagi, tempat monumen tram itu berada saat ini persis merupakan pelataran halte trem uap di masa lalu.

 Anda pun juga bisa berjalan-jalan ke depo lokomotif Stasiun Pasar Turi. Di sana Anda bisa melihat kereta-kereta yang sedang parkir di tempat tersebut. Yang menarik juga di halaman berpaving depo stasiun ini sering juga digunakan oleh anak-anak kecil untuk bermain bola pada sore hari.


 GEREJA KATHOLIK KEPANJEN,  SURABAYA 



Kelahiran Santa Perawan Maria Church in SurabayaGereja Katolik Kelahiran Santa Perawan dari Maria adalah gereja tertua di Surabaya, dan menjadi terkenal dengan nama dari gereja Katolik Kepanjen karena terletak di Jalan Kepanjen, Surabaya, bersebelahan SMP Katolik Frateran.

Sebelum gereJa Katolik ini dibangun, ada sebuah gereja Katolik pertama dengan gaya Eropa dan terletak di sudut jalan Kepanjen dan Kebonrojo.
Kelahiran Santa Perawan Maria Church in SurabayaPada awalnya, dua imam yang menjadi gembala saat itu, yaitu Hendricus Waanders dan Phillipus Wedding, pada tanggal 12 Juli 1810 datang ke Surabaya dari Belanda menggunakan kapal. Pastor Wedding di tugaskan di Batavia, sedangkan Bapa Waanders menetap di Surabaya.

Pastor Waanders sering memberikan pelayanan bagi umat Katolik di gereja Surabaya. Dan tambah hari, jemaat di gereja tersebut makin meningkat. Karenanya, beliau berencana untuk membangun sebuah gereja baru.
Baru di tahun 1822, gereja baru telah terbangun yang pada waktu itu terletak di sudut Roomsche Kerkstraat / komedi Weg (Kepanjen / Kebonrojo).
Namun, untuk sekarang ini gereja Katolik ini telah pindah ke tempat baru di utara, tepatnya di jalan Kepanjen, Krembangan Selatan, Surabaya Utara. Hal ini karena gereja yang sebelumnya telah rusak.

MONUMEN JENDERAL BESAR SOEDIRMAN,  SURABAYA 


Monumen Jenderal Sudirman terletak di tengah-tengah sebuah taman memanjang yang membelah Jl. Yos Sudarso, Surabaya, sekitar 50 m setelah melewati jembatan yang melintas Kali Mas, menuju ke Gedung Balai Kota dari arah Balai Pemuda. Kendaran yang melintas Jl. Yos Sudarso cukup ramai, sehingga perlu sedikit kesabaran untuk menyeberangi jalan mendekati area di sekitar Monumen Jenderal Sudirman ini.

monumen jenderal sudirman
Monumen Panglima Besar Djendral Soedirman, diresmikan pada 10 November 1970 oleh Presiden Soeharto dalam rangkaian peringkatan Hari Pahlawan. 

Patung Jenderal Sudirman dibuat pada posisi tegak, tangan disamping, ujung celana masuk ke dalam sepatu boot, dan sebilah pedang tampak menggantung di pinggang sebelah kiri. Pakaian yang dikenakan Jenderal Sudirman tampak menyerupai seragam PETA, kesatuan dimana Sudirman memperoleh pendidikan militernya.

monumen jenderal sudirman 
Monumen Jenderal Sudirman di dua sisi yang berlawanan berisi kata-kata Panglima Besar Jenderal Sudirman ketika revolusi fisik masih tengah berlangsung.

Sudirman lahir dari ayah Karsid Kartowirodji, seorang pegawai Pabrik Gula Kalibagor, dan ibu bernama Siyem yang merupakan keturunan Wedana Rembang. Ia ikut pendidikan formal di Sekolah Taman Siswa, dan kemudian di HIK (sekolah guru) Muhammadiyah Surakarta yang meskpun tidak sampai tamat ia menjadi guru di sekolah HIS Muhammadiyah di Cilacap.

monumen jenderal sudirman 
Monumen Jenderal Sudirman merupakan penghormatan bagi panglima pertama tentara Indonesia yang dipilih pada Konperensi Tentara Keamanan Rakyat di Jogja pada 12 November 1945. 

Saat itu, Sudirman yang lahir di Bodas Karangjati Purbalingga pada 24 Januari 1916 baru akan menginjak usianya yang ke-30 tahun. Sebuah catatan dan diskusi menarik tentang terpilihnya Sudirman pada konperensi yang dihadiri para komandan resimen dan divisi TKR se-Jawa dan Sumatera itu bisa dibaca pada blog Anusapati.

monumen jenderal sudirman
Monumen Jenderal Sudirman dengan kutipan kata-katanya yang diberikannya sebagai arahan kepada prajurit TKR dalam menghadapi peperangan melawan Belanda yang hendak menjajah Indonesia kembali.

monumen jenderal sudirman 
Monumen Jenderal Sudirman dilihat dari arah belakang dengan lekak-lekuk pakaian yang tampak natural. 

Masuknya Jepang merubah jalan hidup Sudirman, dimulai ketika ia masuk menjadi bagian tentara Pembela Tanah Air (PETA) dan mendapat pendidikan kemiliteran oleh tentara Jepang di Bogor (sekarang Museum PETA), kemudian menjadi Komandan Batalyon di Kroya, Jawa Tengah, dan Panglima Divisi V/Banyumas sesudah terbentuknya TKR dengan pangkat kolonel.

monumen jenderal sudirman 
Monumen Jenderal Sudirman dengan sebuah sisi yang menunjukkan bahwa monumen ini dipersembahkan oleh Letnan Jenderal M Yasin yang pernah menjabat sebagai Pangdam VII/Brawijaya, Jawa Timur.

Sudirman adalah perwira PETA yang berhasil mendinginkan pemberontakan PETA Gumilir sehingga tidak sampai mengalami nasib seperti 6 perwira PETA Blitar, termasuk Supriyadi, yang dipenggal kepalanya oleh tentara Jepang pada pemberontakan PETA Blitar. Supriyadi yang diangkat oleh Presiden sebagai panglima tertinggi TKR tidak sempat menduduki pos-nya karena keburu tewas.

monumen jenderal sudirman 
Monumen Jenderal Sudirman dengan lampu sorot di sebelah kiri dan taman bunga yang terlihat cukup terpelihara di sekitarnya.

Pada 12 Desember 1945, lima minggu setelah berakhirnya pertempuran Surabaya, Sudirman memimpin pasukan TKR dalam sebuah serangan serentak terhadap kedudukan Inggris di Ambarawa. Pertempuran yang kemudian terkenal dengan sebutan Palagan Ambarawa itu berlangsung selama lima hari dan berhasil memaksa pasukan Inggris untuk mundur ke Semarang.

Kemenangan di Palagan Ambarawa ini membuat Presiden Soekarno tidak memiliki alasan lagi untuk menunda pelantikan Sudirman sebagai Panglima Besar TKR/Panglima Angkatan Perang RI, yang dilakukan pada 18 Desember 1945, sekaligus memberinya pangkat Jenderal.

monumen jenderal sudirman 
Monumen Jenderal Sudirman dengan latar belakang menara GPIB Maranatha yang terletak tidak jauh dari lokasi monumen.

Pada Agresi Militer II Belanda, 19 Desember 1948, ketika semua pemimpin politik memilih untuk tetap berada di dalam Kota Jogjakarta dan kemudian ditangkap Belanda dan dibawa ke luar Pulau, Sudirman yang sudah lemah karena penyakit TBC memilih untuk memimpin perang gerilya melawan pasukan Belanda dengan rute perjalanan mencapai 1000 km di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur.

monumen jenderal sudirman 
Monumen Jenderal Sudirman dengan sebagian bangunan Gedung Balai Kota di latar belakang.

Baru setelah pengakuan kedaulatan oleh Belanda pada 1949, Jenderal Soedirman bisa kembali ke Jakarta bersama Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta.

monumen jenderal sudirman 
 Monumen Jenderal Sudirman pada sebuah malam.

Panglima Besar Jenderal Sudirman meninggal dunia di Magelang pada 29 Januari 1950 di usianya yang baru saja genap 34 tahun. Jasadnya kemudian dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kusuma Negara di Semaki, Yogyakarta. Pada 1997, pemerintah Orde Baru memberinya gelar Jenderal Besar Anumerta bintang lima, sebagaimana yang diberikan pemerintah kepada Soeharto dan AH Nasution.

KEBUN BINATANG SURABAYA 


Kebun binatang dapat menjadi tempat rekreasi keluarga yang menyenangkan. Dapat pula menjadi wisata yang bernilai edukasi karena membantu Anda atau anak Anda melihat secara langsung berbagai jenis binatang yang mungkin selama ini hanya dilihat di televisi atau buku. Di kota Surabaya, terdapat kebun binatang yang merupakan kebun binatang tertua di Indonesia. Kebun Binatang Surabaya (KBS) yang terletak di Jl. Setail no. 1, tepat disamping patung ikan suro dan buaya yang merupakan ikon kota Surabaya dapat menjadi salah satu tujuan rekreasi di kota pahlawan.

Dengan harga tiket Rp 10.000,- per orang, Anda dapat mulai menjelajah di kebun binatang ini. Suasana rimbun tampak saat Anda memasukinya. Rimbunnya pepohonan membuat suasana lebih segar dan menghalangi sinar matahari masuk berlebih. Kebun Binatang Surabaya (KBS) memang berperan sebagai paru-paru kota. Ini dapat menjadi tempat untuk menghindar sejenak dari panas dan polusi kota Surabaya. Dekat dengan pintu masuk utama, terdapat sebuat peta dengan warna dan gambar yang menarik yang merupakan peta Kebun Binatang Surabaya.

Konon, kebun binatang ini adalah salah satu kebun binatang yang tertua di Asia. Kebun Binatang Surabaya pertama kali dibuka untuk umum pada April 1918. Bahkan pada tahun 1970-an, kebun binatang ini menyandang sebagai kebun binatang dengan koleksi terlengkap di Asia Tenggara. Kebun Binatang Surabaya juga pernah menyandang sebagai kebun binatang terbesar dan paling terkenal di Asia Tenggara. Dengan luas 15 hektar, tempat ini juga dapat dijadikan sebagai tempat untuk berjalan kaki dan olahraga. Anda dapat mengunjungi tempat ini mulai dari pukul 08.00 sampai pukul 17.00 WIB.

Koleksi Binatang di KBS

Komodo dan Satwa Lainnya
Koleksi satwa yang ada di Kebun Binatang Surabaya cukup lengkap, ada lebih dari 300 spesies. Berbagai jenis binatang dari jenis unggas (aves), mamalia, reptilia, dan berbagai ikan dapat Anda temui di dalam Kebun Binatang Surabaya.

Kandang binatang dikelompokkan dalam jenis binatang. Misalnya unggas atau burung (aves), dimana ada pelikan Australia, burung merak, jalak bali, dan burung unta. Binatang buas yang ada di sini antara lain harimau Sumatra, macan tutul, harimau putih, singa, dan beruang.

Pada bagian belakang, terdapat kandang binatang primata berisi orang utan, simpanse, baboon, bekantan. Setelah itu, Anda dapat melihat kandang jerapah dengan lehernya yang panjang, kuda, rusa, unta, kuda nil, dan bison Amerika yang sudah berusia tua.

Ada pula koleksi hewan langka yang dilindungi seperti komodo dapat dijumpai di Kebun Binatang Surabaya. Binatang lainnya yang mungkin jarang dilihat terdapat juga di sini seperti tapir, babi rusa dan anoa. Kebun binatang ini juga berfungsi sebagai tempat konservasi bagi binatang-binatang tersebut.

Arapaima gigas
Selain melihat binatang darat, Anda juga dapat melihat ikan-ikan air tawar dan air laut yang terletak pada bagian yang diberi nama Aquarium. Untuk dapat masuk ke area ini, Anda harus membeli tiket masuk seharga Rp 3.000,- per orang. Aquarium yang ada dalam ruangan tidak terlalu banyak. Yang menarik perhatian pada area ini adalah kolam ikan Arapaima gigas yang merupakan ikan air tawar terbesar di dunia. Ikan ini berasal dari Sungai Amazon, Amerika Selatan, dengan panjang yang dapat mencapai 3 meter dan berat 200 kg. Dalam kawasan ini juga terdapat binatang jenis reptil seperti beberapa jenis buaya, ular, iguana dan penyu berukuran besar.

Feeding Time dan Fasilitas Lainnya

Setelah puas mengunjungi kandang binatang di Kebun Binatang Surabaya, Anda juga dapat menunggang binatang seperti gajah atau kuda. Pada jadwal yang telah ditentukan, Anda dapat menyaksikan pemberian makanan (feeding time) untuk binatang-binatang tersebut. Ada juga atraksi binatang pada waktu-waktu tertentu.
Bila Anda membawa anak-anak, Anda dapat mengajak mereka ke arena bermain anak yang dekat dengan pintu masuk. Di dekat arena bermain tampak beberapa pedagang menjajakan mainan dengan ciri kebun binatang ini. Fasilitas lain di kebun binatang ini adalah perpustakaan yang dapat menambah pengetahuan. Ada pula jembatan pantau, setelah naik tangga yang cukup banyak, Anda dapat melihat kebun binatang ini dari atas serta rumah dan bangunan lain yang ada di kota Surabaya. Sebagai kenang-kenangan, Anda dapat mencoba berfoto di stand foto yang hasilnya akan dimanipulasi sehingga seolah-olah Anda bersentuhan dengan binatang-binatang koleksi kebun binatang ini.

Tempat ini sebenarnya dapat menjadi tempat rekreasi favorit di Surabaya karena letaknya yang strategis, di tengah kota dan mudah diakses bahkan dengan menggunakan kendaraan umum. Letaknya berdekatan dengan Stasiun Wonokromo dan berada di depan Terminal Joyoboyo sehingga mudah dikunjungi dari pengunjung luar kota. Hanya saja, untuk kebersihan masih perlu ditingkatkan. Salah satu contoh, pada bagian unggas tercium aroma unggas yang tidak mengenakkan. Sampah-sampah baik di sungai, dalam kandang maupun di jalanan. Coret-coret pada tembok membuat pemandangan kurang menarik.
Saat ini, Kebun Binatang Surabaya dikelola oleh Perkumpulan Taman Flora dan Satwa Surabaya. Peranan pengelola untuk membuat kebun binatang ini lebih bersih dan nyaman pasti dinantikan oleh banyak pengunjung yang akan senang untuk berkunjung kembali melihat koleksi binatang Kebun Binatang Surabaya (KBS).
 

Demikian rekan-rekan Blogger yang ada di seantreo penjuru Dunia dan Akhirat, jangan lupa kalo maen ke Jawa Timur mampir Jalan-Jalan di Kota Surabaya yach...
Kota Pahlawan hanya ada di Kota Surabaya Ibukota Provinsi Jawa Timur.
Mudah-mudahan manfaat buat rekan-rekan Blogger semuanya.
Sampai jumpa dilokasi Objek Wisata lainnya. Wassalammualaikum Wr.Wb.

Ttd.
Bathara Kresno



No comments:

Post a Comment